Sunday, May 31, 2015

Kriteria Guru berprestasi

Assalamualaikum Wr. WB

Malam ini saya akan share terkait tiga kriteria yang menjadi acuan penilaian dalam pemilihan guru berprestasi! Check it out...

Guru berprestasi memiliki keiteria sebagai berikut
(1) unggul/mumpuni dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional,
(2) menghasilkan karya kreatif dan inovatif, dan
(3) secara langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan / atau ekstrakurikuler.
Kompetensi pedagogik dinilai dari tingkat pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Memahami peserta didik artinya mampu memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif dan kepribadian peserta didik, serta mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Merancang pembelajaran artinya memahami landasan kependidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran artinya menata latar / setting pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar (mastery learning), dan memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Adapun pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik dan nonakademik.
Kompetensi kepribadian tercermin dari kemampuan personal, berupa kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, serta berakhlak mulia. Kepribadian yang mantap dan stabil artinya bertindak sesuai dengan norma hukum dan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak. Dewasa artinya menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Arif artinya menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. Berwibawa artinya memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan disegani. Adapun berakhlak mulia berarti bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani siswa. Pada penilaian tertulis, soal tes kepribadian antara lain berupa tes potensial akademik (TPA) yang meliputi kemampuan verbal dan kemampuan matematis.
Kompetensi sosial tercermin dari kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Demikian sedikit tentang kriteria guru berprestasi. Semoga bermanfaat yaa..

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Mata kuliah: Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono

Thursday, May 28, 2015

Teori Belajar Kognitif Sosial

Assalamualaikum Wr.Wb
Hari ini saya akan membahas sedikit materi tentang Teori Belajar Kognitif Sosial. check it out!


Teori belajar kognitif sosial merupakan teori belajar yang menekankan pada aspek kognitif dan sosialnya. Dimana peserta didik diajak untuk mengalami proses belajar secara kognitif dan adanya kegiatan pembelajaran yang bersifat sosial diantaranya pengamatan siswa terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Salah satu tokoh teori belajar kognitif sosial yaitu yaitu Albert Bandura. Menurut Albert Bandura, dalam proses pembelajaran yang dialami peserta didik terdapat faktor kognitif berupa efikasi diri. Efikasi diri merupakan keyakinan yang harus ditanamkan di dalam diri bahwa diri kita bisa dan mampu melakukan segala sesuatu dengan usaha tertentu dan diri kita mampu memecahkan masalah yang apabila terjadi dalam hidup. Efikasi diri merupakan hal penting yang harus ada dalam diri seseorang.
Dalam teori belajar kognitif sosial ditandai dengan adanya pembelajaran observasi. Pembelajaran observasi merupakan pembelajaran yang menekankan kepada siswa terjun langsung, mengalami atau mempraktekkan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran obervasi ditandai dengan suatu observasi atau kunjungan dalam hal tertentu. Dalam pembelajaran observasi sebenarnya terdapat keterkaitan dengan buku Quantum Teaching yang menerangkan bahwa belajar merupakan 10% dari yang kita baca, 20% dari yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan dengar, 70% dari yang kita katakan, dan 90% dari yang kita katakan dan lakukan. Jadi semakin kita melakukan sesuatu dalam belajar makan akan semakin berhasil proses pembelajaran yang kita alami. Pembelajaran obervasional dibagi atas attensi, retensi, produksi, dan motivasi. Attensi berarti anak memperhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan model, retensi merupakan proses penyimpanan informasi dalam memori, produksi merupakan kegiatan meniru tindakan model, dan motivasi merupakan adanya motivasi anak untuk menirukan tindakan model.
Selain dengan pembelajaran observasi, teori belajar kognitif sosial juga ditandai dengan melibatkan teknologi dalam pendidikan. Seperti kartun Dora The Explorer yang terdapat pembelajaran yang mengajarkan anak untuk menggunakan peta dalam suatu perjalanan. Hal ini terdapat pembelajaran yang dialami peserta didik dalam teknologi pendidikan.
Dalam setiap teori belajar terdapat kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari teori belajar kognitif yaitu teori ini meningkatkan kemampuan belajar peserta didik secara signifikan, teori ini mengajarkan peserta didik untuk bertanggung jawab atas pembelajaran yang telah mereka lakukan. Adapun kekurangan teori belajar kognitif sosial yaitu ditakutkan terjadinya kesalahan dalam pemilihan model untuk peserta didik dalam proses pembelajarannya, sulit bagi guru untuk membantu siswa mengembangkan rasa efikasi diri dan regulasi diri, dan hukuman dari seorang guru atau kurangnya perilaku penguatan positif tertentu dari guru dapat mempengaruhi perilaku dan pembelajaran di kelas.

 Sekian, semoga bermanfaat yaa..
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Mata Kuliah: Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono

Wednesday, May 27, 2015

Pentingnya Media Pembelajaran

Assalamualaikum Wr.Wb


a1. Adakah alasan yang dapat dipahami, apabila guru mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran? Kerugian-kerugian apa saja yang akan diperoleh apabila guru tidak menggunakan media?
Menurut saya, tidak ada alasan bagi guru yang mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran. Ketika guru tersebut tidak menggunakan media pembelajaran, akan menimbulkan kerugian-kerugian bagi peserta didik, diantaranya:
ü  Akan terjadi salah penafsiran, siswa akan memiliki berbagai perbedaan tafsir pada sesuatu yang disampaikan gurunya.
ü  Kurangnya pemahaman, dengan tidak adanya media pembelajaran tentu siswa akan menghasilkan pemahaman yang berbeda dengan siswa lainnya yang mendapatkan media pembelajaran.
ü  Kurangnya minat atau perhatian, siswa akan lebih penasaran terhadap suatu hal apabila media pembelajaran itu menjadi salah satu bagian dari proses pembelajaran. Jadi, ketika tidak adanya media pembelajaran tersebut, perhatian siswa akan berkurang terhdap suatu hal.

22. Jelaskan arti media dan arti media pembelajaran?
v  Media adalah segala bentuk atau alat yang memiliki fungsi sebagai penyalur pesan. Sedangkan media pembelajaran adalah segala bentuk atau alat yang disediakan oleh guru untuk membantu dalam tujuan pembelajaran dan membantu untuk meningkatkan kualitas sistem pembelajaran.

33. Apakah fungsi media dalam proses komunikasi? Jelaskan
v  Media merupakan salah satu bagian dari sistem komunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu informasi dari komunikator kepada komunikan. Dalam penyampaian informasi tersebut, diperlukan adanya media yang berfungsi sebagai penunjang proses keberhasilan komunikasi.

44.  Mengapa media dapat mencegah atau mengurangi hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran? Jelaskan
v  Media dapat mencegah atau mengurangi hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran karena beberapa alasan, yakni :
ü  Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan akan lebih berhasil bila anak turut aktif dalam proses pendidikaan tersebut.
ü  Banyak penelitian yang menghasilkan temuan bahwa rata-rata informasi yang diperoleh seseorang akan lebih berhasil dengan metode audio visual.

Demikianlah arti penting media pembelajaran bagi pendidikan, semoga bermanfaat..

Wassalamualaikum Wr.Wb

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono

Monday, May 25, 2015

Pembelajaran Efektif

Assalamualaikum Wr.Wb

Selamat malam teman-teman dimanapun kalian berada, saya akan menjelaskan sedikit tentang pembelajaran yang efektif menurut hasil resume saya dalam buku "Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan". check it out!


Pembelajaran efektif merupakan kegiatan belajar mengajar yang menyesuaikan keadaan, baik itu waktu, suasana, sarana prasarana, dan hal apapun yang terkait dengan penunjang pembelajaran. Pembelajaran yang efektif salah satunya yaitu dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam menjalankan pembelajaran, biasanya peserta didik mendapatkan waktu 6 jam per hari dalam proses pembelajaran. Dari 6 jam pelajaran disesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan per hari.
Pembelajaran yang efektif salah satunya mempertimbangkan teknik atau strategi yang akan diterapkan pendidik di dalam kelas. Pendidik harus mengetahui dan memahami strategi apa yang sekiranya pantas dan cocok diterapkan saat pembelajaran agar tercipta suasana yang efektif. Pembelajaran yang efektif dapat dikatakan sebagai manajamen kelas dimana pendidik lah yang berhak menciptakan dan mengembangkan pembelajaran menjadi lebih efektif.
Selain itu, pembelajaran yang efektif dapat diciptakan dengan menerapkan pembelajaran yang kondusif. Artinya, pembelajaran harus disesuaikan dengan kondusi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Kondisi ini bisa ditunjang dengan kemampuan pendidik menciptakan suasana di kelas terkait dengan kesesuaiannya dengan lingkungan belajar. Adapun lingkungan dibagi menjadi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik yang mempengaruhi pembelajaran yaitu lingkungan yang ada di sekitar peserta didik seperti ruang kelas untuk belajar, pencahayaan, pengudaraan, pewarnaan, media belajar, alat belajar, sumber belajar, pajangan serta penataannya. Sedangkan lingkungan sosial seperti bagaimana siswa berinteraksi dengan siswa lainnya, atau dengan guru, atau dengan lingkungan sekolah seperti penjaga sekolah, penjaga kantin, tata usaha, dan lain-lain.
Pembelajaran yang efektif pada dasarnya dipengaruhi dengan adanya komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Pendidik harus memahami apa yang menjadi kebutuhan peserta didik, apa yang dirasa kurang atau menghambat pembelajaran peserta didik, pendidik diharuskan berdialog dengan peserta didik agar menjalin hubungan harmonis antara pemberi ilmu dan penerima ilmu.
Dan pada akhirnya pembelajaran yang efektif akan terwujud apabila ada kemauan yang kuat dari diri pendidik untuk mengubah pola pembelajaran yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa tanpa menghilangkan substansi efektif itu sendiri. Pendidik harus memiliki intelektual dan daya cipta yang tinggi agar dapat menerapkan pembelajaran yang efektif di dalam kelas. Dengan adanya pembelajaran yang efektif, akan memberikan harapan bagi sistem pendidikan nasional kita yang menghasilkan generasi emas penerus bangsa untuk beberapa tahun ke depan. Pembelajaran yang efektif akan memberikan substansi penting atau arti penting untuk menciptakan iklim kelas yang baik dan menghasilkan suatu hasil.

Demikian penjelasan dari saya, mohon maaf apabila ada yang kurang berkenaan. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono

Saturday, May 23, 2015

Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Assalamualaikum Wr. Wb.

Have a long weekend guys. I have forget to posting yesterday. And I have to posting today. Check it out :-)

Kalian tahu prinsip pembelajaran itu apa saja? Sebagai calon guru yuk kita sama-sama mengetahuinya. Prinsip-prinsip pembelajaran dibagi atas beberapa bagian diantaranya yaitu:

• Prinsip motivasi dan perhatian
Dalam sebuah proses pembelajaran, di sini perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan dalam memicu kegiatan belajar. Sementara motivasi memiliki keterkaitan dengan minat siswa, sehingga mereka yang mempunyai minat tinggi terhadap mata pelajaran tertentu juga bisa menimbulkan motivasi yang lebih tinggi lagi dalam belajar.

• Prinsip keaktifan
Pada hakikatnya belajar itu merupakan proses aktif yang mana seseorang melakukan kegiatan untuk mengubah perilaku dan pemikiran menjadi lebih baik.

• Prinsip berpengalaman atau keterlibatan secara langsung
Jadi prinsip ini erat kaitannya dengan prinsip aktivitas di mana masing-masing individu haruslah terlibat langsung untuk merasakan atau mengalaminya. Adapun sebenarnya di setiap kegiatan pembelajaran itu haruslah melibatkan diri kita secara langsung.

• Prinsip pengulangan
prinsip pengulangan di sini memang sangatlah penting yang mana teori yang bisa kita jadikan petunjuk dapat kita cermati dari dalil yang di kemukakan Edward L Thorndike mengenai law of learning.

• Prinsip tantangan
Penerapan bahan belajar yang kita kemas dengan lebih menantang seperti halnya mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, maka para siswa pun juga akan tertantang untuk terus mempelajarinya.

• Prinsip penguat dan balikan
Kita tahu bahwa seorang siswa akan lebih semangat jika mereka mengetahui serta mendapatkan nilai yang baik. Terlebih lagi jika hasil yang didapat sangat memuaskan sehingga itu bisa menjadi titik balik yang akan sangat berpengaruh untuk kelanjutannya.

• Prinsip perbedaan individual
Proses belajar masing-masing individu memang tidaklah sama baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah di dalam proses pembelajaran mengandung penerapan bahwa masing-masing siswa haruslah dibantu agar lebih memahami kelemahan serta kekuatan yang ada pada dirinya dan kemudian bisa mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Thats all from me, I wish we'll be a excellent teacher, aamiin

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Mata kuliah: Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono

Thursday, May 21, 2015

Anak Berkebutuhan Khusus


Setiap siswa dilahirkan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ada siswa yang secara lahir memiliki kebutuhan khusus dalam hidupnya. Siswa yang memiliki kebutuhan khusus yaitu siswa yang secara fisik, psikologi, kognitif atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan atau kebutuhan hidupnya. siswa ini memiliki gangguan baik secara fisik maupun psikis, sehingga siswa ini membutuhkan perhatian dan bantuan khusus dari orang terdekatnya baik itu guru maupun orang tuanya. Klasifikasi anak yang berkebutuhan khusus itu ada bermacam-macam. Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 membagi atas tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, lamban belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang dan zat adiktif lainnya, tunaganda, dan memiliki kelainan lainnya.
Anak atau siswa yang berkebutuhan khusus itu sebenarnya berhak untuk mendapatkan pendidikan seperti siswa normal lainnya. Siswa ini berhak menerima pendidikan yang tidak diskriminatif atas dasar hambatan fisik, etnis, agama, bahasa, jender dan kecakapan. Meskipun salah satu indera siswa tersebut tidak berfungsi dengan baik, maka tokoh Girolam Cardano berpendapat bahwa indera-indera itu saling menggantikan, sehingga bila indera penglihatan atau pendengaran hilang, indera lain akan berfungsi sebagai dasar bagi aktivitas kognitif dan belajar. Siswa yang berkebutuhan khusus tersebut wajib diberikan haknya untuk mendapatkan pendidikan dengan di sekolahkan di SLB. SLB mulai dari tingkat TKLB, SDLB, dan SMALB.
Adapun pendidikan inklusi diartikan sebagai penyatuan pendidikan bagi anak yang memiliki kelainan baik itu hambatan atau cacat dengan cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam kehidupan pendidikan secara menyeluruh. Pendidikan inklusi ini didasarkan pada Al quran yang menerangkan bahwa semua manusia itu sama di mata Allah kecuali ketaqwannnya. Jadi kita tidak boleh melihat perbedaan pada setiap siswa, kita harus dapat memberikan perhatian yang besar dengan cara melibatkan peserta didik yang memang memiliki hambatan. Peserta didik belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang ada pada mereka. Tidak ada pemisahan maupun membedakan secara signifikan dalam dunia pendidikan. Anak berkebutuhan khusus baik yang memiliki kelebihan maupun kekurangan telah diakui keberadannya di Indonesia pada pasal 70, pasal 51, pasal 52, dan pada Undang-Undang No 23 Tahun 2002.
Dalam pendidikan inklusi guru harus mengetahui bagaimana cara mengajar anak dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam, guru harus mengetahui bahwa semua anak memiliki hak untuk belajar, guru harus menghargai semua anak dengan cara berinteraksi antara anak-anak,  guru harus memiliki jiwa yang adil bagi tiap-atiap anak. Adapun manfaat pendidikan inklusi diantaranya memberikan manfaat bagi anak itu sendiri, manfaat bagi gurunya, manfaat bagi orang tuanya, dan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen: Dirgantara Wicaksono