Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku
tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran
kata, yaitu subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (ket). Kalimat bahasa Indonesia
baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni S dan P. unsur lain (O,
Pel, dan Ket) dapat wajib hadir, tidak wajib hadir atau wajib tidak hadir dalam
suatu kalimat.
Hal yang penting dalam penyusunan kalimat adalah satuan
bentuk yang akan mengisi S,P,O,Pel,Ket. Pengisi S,P,O,Pel,Ket dalam kalimat
tidak hanya berupa kata, tetapi dapat juga berupa frasa. Untuk mengenali
S,P,O,Pel,Ket secara sekilas, dan sebelum membahas kelima fungsi sintaksis itu
satu per satu, berikut ini ditampilkan lima contoh kalimat yang memiliki
S,P,O,Pel,Ket berbentuk frasa, yaitu pembawa
acara yang kocak (itu).
(S) Pembawa
acara yang kocak itu // membeli
// bunga.
S P
O
(P) Indra // (adalah) pembawa acara yang kocak.
S P
(O) Madona // menelpon // pembawa acara yang kocak itu.
S P O
(Pel) pesulap itu // menjadi // pembawa acara yang kocak.
S P Kel
(Ket) Si Fulan // pergi // dengan pembawa acara yang kocak itu.
S P Ket
a.
Subjek
Subjek (S)
adalah
bagian kalimat yang menunjuk pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau
suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi
oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
Contoh :
(1) Ayahku sedang membaca koran.
(2) Meja guru besar.
(3) Yang berbaju batik dosen saya.
(4) Berjalan kaki menyehatkan badan.
(5)
Nisa sedang
belajar.
b.
Predikat
Predikat
(P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan)
apa atau dalam keadaan bagaimana S (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan S, predikat dapat pula
menyatakan sifat, situasi, status, cirri, atau jati diri S. termasuk juga
sebagai P dalam kalimat adalah permyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki
S. predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal.
Contoh :
(1) Kuda meringkik.
(2) Ibu sedang tidur
siang.
(3) Putrinya cantik
jelita.
(4) Robby mahasiswa baru.
(5) Rumah Pak Hartawan lima.
(6) Kota Jakarta dalam
keadaan aman.
c.
Objek
Objek (O) adalah bagian
kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal,
atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu
verba yang menuntut wajib hadirnya O seperti contoh bawah ini :
(1) Orang itu menipu adik
saya
(2) Lena mencubit pipi
Amel
d.
Pelengkap
Pelengkap
(Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi seperti ini juga
ditempati oleh O, dan jenis kata mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa
nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Contoh :
(1) Ketua MPR // membacakan
// Pancasila.
S P O
(2) Banyak orsospol
// berlandaskan // Pancasila.
S P Pel.
e.
Keterangan
Keterangan
(Kel) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai
bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan
Pel. Posisinya bersifat manasuka, dapat di awal, di tengah, di belakang, atau
di akhir kalimat.
Contoh :
(1) Sekretaris
itu mengambilkan atasannya air minum dari
kulkas. (Ket. tempat)
(2) Lia
memotong roti dengan pisau. (Ket. alat)
(3)
Karena
malas belajar, mahasiswa itu tidak lulus. (Ket. penyebaban)
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
No comments:
Post a Comment