Yang dimaksud parafrase adalah
mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa). Hal itu berarti bahwa puisi
yang tunduk pada aturan-aturan puisi diubah menjadi prosa yang tunduk pada
aturan-aturan prosa tanpa mengubah isi puisi tersebut. Lebih mudahnya parafrase
puisi adalah memprosakan puisi.
Perlu diketahui bahwa parafrase
merupakan metode memahami puisi, bukan metode membuat karya sastra. Dengan
demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka upaya memahami puisi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa ialah seperti berikut.
(1) Bacalah atau dengarkan
pembacaan puisi dengan seksama.
(2) Pahami isi kandungan puisi
secara utuh.
(3) Jelaskan kata-kata kias atau
ungkapan yang terdapat dalam puisi.
(4) Uraikan kembali isi puisi
secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.
(5) Sampaikan secara lisan atau
dibacakan.
Contoh parafrasa puisi
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah… apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang Bakti
(PuisiBaru, Ali Hasyimi)
Setelah kita mendengarkan
pembacaan puisi tersebut, dapat kita parafrasa sebagai berikut.
Puisi “menyesal”, karya Ali
Hasymi mengisahkan seseorang yangmenyesali masa mudanya tidak dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Ia lalai dan lengah. Kini di hari tuanya, ia merasa
miskin ilmu, miskin harta (tidak berilmu dan tidak mempunyai harta apa-apa). Ia
merasa tidak adaguna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam
sesalnya. Ia bangkit dan mengajak generasi muda: atur barisan di hari pagi,
menuju ke arah padang bakti.
Ada dua metode parafrase puisi, yaitu
a. Parafrase terikat, yaitu
mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi
sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih
tetap digunakan dalam parafrase tersebut.
b. Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
b. Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Contoh:
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini
HAMPA
:kepada Sri
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini
HAMPA
:kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Dengan teknik parafrase, puisi ini kita tambah
beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.
kata agar lebih mudah dipahami.
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
No comments:
Post a Comment